Selasa, 01 Mei 2018

Jalur Pendakian Gunung Tertinggi Kedua Di Jawa Tengah (G. Sumbing 3.371 mdpl)



Gunung Sumbing merupakan sebuah gunung yang terletak di tiga Kabupaten, yaitu Magelang, Temanggung dan Wonosobo, selain itu Gunung Sumbing juga menjadi gunung tertinggi kedua di Jawa Tengah dengan ketinggian 3.371 Mdpl dan tertinggi ketiga di pulau Jawa setelah Gunung Semeru dan Gunung Slamet.

Gunung Sumbing memiliki beberapa jalur diantaranya seperti via Garung (Wonosobo), Cepit Parakan (Temanggung), dan Bowongso (Wonosobo), diantara jalur-jalur tersebut, jalur Garung merupakan jalur paling populer dan terkenal diantara kalangan pendaki.

Seperti halnya dengan Gunung Merapi dan Merbabu yang bedekatan, Gunung Sumbing juga terletak bersebelahan dengan Gunung Sindoro, sehingga tak jarang pula banyak orang menyebutnya gunung kembar.

Gunung Sumbing terkenal dengan jalurnya yang cukup berat namun memiliki pemandangan yang indah, bahkan ketika kita sampai di puncaknya kita bisa melihat hampir seluruh gunung di Jawa Tengah mulai dari gunung Merapi, Merbabu, Sindoro, Prau, Slamet, Lawu, Ungaran, Telomoyo hingga Andong.

Bagi kamu yang ingin mendaki Gunung Sumbing untuk pertama kali, disarankan untuk melalui jalur Garung karena lokasinya yang mudah dijangkau dan cukup populer, jadi kamu akan menemukan banyak barengan.

Gunung Sumbing sendiri memiliki 2 puncak, yaitu Puncak Buntu (3362 Mdpl), dan Puncak Sejati (3371 Mdpl), biasanya para pendaki hanya sampai di Puncak Buntu karena lebih mudah, namun jika kamu ingin sampai di Puncak Sejati juga tidak masalah.
jalur menuju puncak sejati.
Puncak Sejati

Gunung Sumbing via Garung

Basecamp Gunung Sumbing via Garung cukup mudah ditemukan karena lokasinya yang berada di samping jalan, jika kamu dari Semarang dan Sekitarnya bisa melalui jalur Sumowono-Temanggung-Wonosobo, tepat setelah perbatasan Temanggung dan Wonosobo terdapat jalur kekiri dengan papan petunjuk “Basecamp Garung Gunung Sumbing”.

Perkiraan Waktu Tempuh :
Basecamp – Pos 1 (2 jam berjalan kaki, setengah jam naik ojek)
Pos 1 – Pos 2 (kurang lebih 2 jam)
Pos 2 – Pos 3 (kurang lebih 1 jam)
Pos 3 -  Pestan (kurang lebih setengah jam)
Pestan – Watu Kotak (kurang lebih 1,5 jam)
Watu Kotak – Puncak Buntu/Kawah (kurang lebih 2 jam)
Puncak Kawah -  Puncak Sejati (kurang lebih 15 menit)
Total : 8-9 Jam (tergantung kecepatan kamu berjalan)

Tips Mendaki Gunung Sumbing via Garung :
  • Hanya terdapat satu sumber air saja yaitu di dekat Pos 1, dari Pos 1 kita masih harus berjalan sekitar 100 meter untuk sampai di sumber air, lokasinya berada di belakang Pos ojek, namun terkadang saat musim kemarau sumber air ini kering.
  • Bawa perbekalan air yang cukup karena sumber air hanya terdapat di Pos 1 dan terkadang juga kering, minimal 1 orang membawa 3 botol ukuran 1,5 liter.
  • Jalur Gunung Sumbing via Garung terbilang cukup sulit karena menanjak terus, jadi persiapkan fisikmu terlebih dahulu sebelum mulai mendaki.
  • Lebih disarankan untuk naik ojek dari Basecamp ke Pos 1 untuk menghemat waktu dan tenaga, karena jika kita berjalan kaki membutuhkan waktu sekitar 2 jam.
  • Biasanya pendaki mendirikan tenda terakhir sebelum summit di Pestan dan bawahnya, tapi lebih direkomendasikan di bawah Pestan karena banyak pepohonan, jika kamu mendirikan di Pestan cukup rawan terkena badai sebab tidak ada pepohonan yang menghalangi.
  • Dari Pestan menuju Puncak masih membutuhkan waktu sekitar 3 jam dengan jalur menanjak, pastikan kamu tidak telat untuk melakukan summit ya.
  • Jika kamu ingin melihat sunrise, kamu harus bisa sampai puncak terlebih dahulu, sebab sunrise di jalur Garung ini hanya bisa dilihat di puncak.

Gunung Sumbing via Cepit Parakan
Lokasi jalur ini terletak di desa Cepit, Parakan, Kabupaten Temanggung, walaupun kurang populer namun jalur Cepit Parakan terkenal memiliki pemandangan yang cukup indah, jalur Gunung Sumbing via Cepit Parakan ini biasa dipakai oleh peziarah, jadi tidak terlalu banyak ditemui pendaki.

Untuk menuju basecamp yang perlu kita tuju adalah Rumah Sakit Ngesti Waluyo, Temanggung, lalu dilanjutkan menuju desa Cepit. Basecamp di Cepit bisa dibilang tidak ada jadi kita hanya bertamu di salah satu rumah penduduk saja. Tapi tenang, karena penduduk di Cepit orangnya ramah-ramah kok.

Perkiraan Waktu Tempuh :
Pos Pengamatan – Pos 1 (1 jam)
Pos 1 – Pos 2 (1 jam)
Pos 2 – Pos 3 (1 jam)
Pos 3 – Kawah (kurang lebih 4 jam)
Kawah – Puncak Buntu (kurang lebih 15 menit)
Total : 7 Jam (tergantung kecepatan kamu berjalan)

Tips Mendaki Sumbing via Cepit Parakan :
  • Jalur Gunung Sumbing via Cepit Parakan ini terbilang cukup sepi pendaki dan biasa dilewati oleh para peziarah, sangat cocok bagi kamu yang tidak suka keramaian, namun tetap harus hati-hati ya.
  • Tidak terdapat sumber air di jalur Cepit Parakan, pastikan kamu membawa perbekalan cukup.
  • Bagi pemula yang belum pernah mendaki gunung Sumbing, tidak disarankan melalui jalur ini karena cukup sepi.

Gunung Sumbing via Mangli Kaliangkrik
Jalur Gunung Sumbing via Kaliangkrik ini terbilang cukup populer namun tidak seramai via Garung, jalur pendakian via Kaliangkrik terletak di Desa Mangli, Kaliangkrik, Kabupaten Magelang, jalur pendakian via Mangli/Kaliangkrik terkenal cukup cepat untuk sampai puncak, selain itu tidak seberat seperti jalur lainnya.

Untuk mencapai Mangli kita hanya perlu menuju Desa Kalegen. Jika menggunakan bus kita bisa turun di pertigaan Tonoboyo, diteruskan menggunakan angkot ke desa Kalegen lalu lanjut naik ojek Ke Mangli.

Perkiraan Waktu Tempuh :
Basecamp – Pos 1 (1 jam)
Pos 1 – Pos 2 (1 jam)
Pos 2 – Pos 3 (1 jam)
Pos 3 – Pos 4 Pohon Tunggal (1 jam)
Pos 4 – Puncak (2 jam)
Total : 6-7 Jam (tergantung kecepatan kamu dalam berjalan)

Tips Mendaki Gunung Sumbing via Kaliangkrik :
  • Karena lokasinya yang berada di sebelah timur, jadi kamu tidak perlu sampai puncak untuk melihat sunrise, tidak seperti jalur Garung dimana kamu harus sampai puncak untuk melihat sunrise.
  • Jalur ini terbilang lebih mudah daripada jalur lainnya, namun cukup sepi pendaki.
  • Terdapat banyak sumber air selama menuju Pos 1 dan juga terdapat sungai di jalur Pos 4 menuju Puncak.
  • Biasanya pendaki mendirikan tenda terakhir di Pos 3 dan 4 (Pohon Tunggal).
  • Menurut beberapa pengalaman pendaki, jalur via Kaliangkrik ini memiliki pemandangan terindah.


Gunung Sumbing via Bowongso
Jalur Bowongso, walaupun cukup populer namun terbilang sangat sepi, jalur ini berada di Kabupaten Wonosobo, sama-sama di Wonosobo, jalur Bowongso masih kalah populer dengan jalur pendakian via Garung, jadi tidak direkomendasikan bagi pendaki pemula.

Jalur pendakian via Bowongso ini terletak di Desa Bowongso, Kalikajar, Kabupaten Wonosobo, untuk menuju Basecamp kita hanya perlu menuju terminal Mendolo Wonosobo. Dari terminal Mendolo kita harus menuju ke pasar Kertek (terletak di antara jalan raya Wonosobo – Temanggung). Dari pasar Kertek baru kita menuju Basecamp Bowongso.

Perkiraan Waktu Tempuh :
BASECAMP – Gardu Pandang (30 menit)
Gardu Pandang – Pos I Taman Asmara (30 menit)
Pos I – Pos II Bogel (3 jam)
Pos II – Pos III (1 jam)
Pos III – Puncak Buntu (2 jam)
TOTAL = 7 jam (tergantung kecepatan kamu berjalan).


Tips Mendaki Gunung Sumbing via Bowongso :
  • Jalur Bowongso terbilang cukup pendek dan mudah, jadi cukup aman, sayangnya jalur ini sepi oleh pendaki.
  • Jalur Bowongso memiliki pemandangan yang tak kalah indah dengan jalur lainnya, selain itu juga terdapat sabana di jalur ini.
  • Terdapat mata air di jalur dari Pos 2 menuju Pos 3.
  • Biasanya pendaki mendirikan tenda terakhir di Pos 3.

Gunung Sumbing via Sipetung
Jalur pendakian Gunung Sumbing via Sipetung terletak di Desa Jambu, Kecamatan Kledung, Kabupaten Temanggung, dari arah Magelang-Wonosobo turun di depan gerbang desa Jambu kec.Kledung yang letaknya di kiri jalan.

Hampir berhadapan dengan gerbang menuju wisata puncak sunrise Posong yang berada di kanan jalan. untuk menuju ke Basecamp Sipetung kamu bisa naik bis atau kendaraan pribadi dengan melewati KM.09 Jalan Raya Parakan-Wonosobo. setelah tiba di gerbang desa, ada petunjuk menuju Basecamp Green Grass Hiking Club yang berjarak 500m dari gerbang desa.

Belum diketahui pasti berapa waktu yang harus ditempuh untuk sampai di puncak Gunung Sumbing melalui jalur Sipetung, namun menurut informasi melalui jalur Sipetung tidak jauh beda dengan jalur lainnya, yaitu sekitar 7-8 Jam, tergantung kecepatan kamu dalam berjalan.

Tips Mendaki Gunung Sumbing via Sipetung :

  • Terdapat sumber air di Pos 2.
  • Jalur via Sipetung ini relatif susah namun juga tidak mudah.
  • Dari beberapa jalur lainnya jalur Sipetung cukup ramai dilalui pendaki setelah via Garung.

Di samping pemandangan indah dan mempesona yang tersaji serta berbagai kebudayaan tradisional masyarakat setempat, ada beberapa hal yang harus dipatuhi oleh para pendaki agar selama pendakian di Gunung Sumbing tidak menemui hal-hal yang tidak diinginkan, di antaranya adalah:
  • Dilarang buang air (besar/kecil) sembarangan
  • Dilarang membawa narkoba
  • Dilarang melakukan zina
  • Dilarang mengeluh
  • Dilarang berkata bohong dan berlaku sombong
  • Tidak merusak tanaman
  • Tidak mengganggu kebun penduduk

Nah, itulah informasi mengenai jalur pendakian di Gunung Sumbing, dibawah ini merupakan tips tambahan bagi kamu yang ingin mendaki di gunung tertinggi kedua di Jawa Tengah.
  1. Rombongan terbaik adalah 4-8 orang.
  2. Sebelum mulai mendaki, pastikan kamu olahraga ringan seminggu sebelum mendaki agar tubuh tidak kaget.
  3. Bawa peralatan khusus mendaki seperti sepatu/sandal gunung, tenda, sleeping bag, kompor, dan tentunya logistik yang mencukupi.
  4. Selalu utamakan kebersamaan tim.
  5. Prioritas utama adalah keselamatan bersama, bukan puncak ataupun pemandangan.
  6. Pilihlah waktu pendakian di musim kemarau untuk menghindari terjadinya hujan atau badai.
Informasi :
Nama : Gunung Sumbing
Tinggi : 3.371 Mdpl
Lokasi : Kabupaten Wonosobo, Temanggung, Magelang, Jawa Tengah.
Puncak : Puncak Buntu (3.362 Mdpl) dan Puncak Sejati (3.371 Mdpl)
Simaksi/Retribusi Tiket : Rp. 5.000/orang
Informasi : Nama : Gunung Sumbing Tinggi : 3.371 Mdpl Lokasi : Kabupaten Wonosobo, Temanggung, Magelang, Jawa Tengah. Puncak : Puncak Buntu (3.362 Mdpl) dan Puncak Sejati (3.371 Mdpl) Simaksi/Retribusi Tiket : Rp. 5.000/orang Read more : http://www.brobali.com/2016/07/tips-dan-info-mendaki-gunung-sumbing.html
Informasi : Nama : Gunung Sumbing Tinggi : 3.371 Mdpl Lokasi : Kabupaten Wonosobo, Temanggung, Magelang, Jawa Tengah. Puncak : Puncak Buntu (3.362 Mdpl) dan Puncak Sejati (3.371 Mdpl) Simaksi/Retribusi Tiket : Rp. 5.000/orang Read more : http://www.brobali.com/2016/07/tips-dan-info-mendaki-gunung-sumbing.html
Gunung Sumbing merupakan sebuah gunung yang terletak di tiga Kabupaten, yaitu Magelang, Temanggung dan Wonosobo. Selain itu Gunung Sumbing juga menjadi gunung tertinggi kedua di Jawa Tengah dengan ketinggian 3.371 Mdpl dan tertinggi ketiga di pulau Jawa setelah Gunung Semeru dan Gunung Slamet. sunset di gunung sumbing. foto : brobali.com Gunung Sumbing memiliki beberapa jalur diantaranya seperti via Garung (Wonosobo), Cepit Parakan (Temanggung), dan Bowongso (Wonosobo). Diantara jalur-jalur tersebut, jalur Garung merupakan jalur paling populer dan terkenal diantara kalangan pendaki. Seperti halnya dengan Gunung Merapi dan Merbabu yang bedekatan, Gunung Sumbing juga terletak bersebelahan dengan Gunung Sindoro, sehingga tak jarang pula banyak orang menyebutnya gunung kembar. Gunung Sumbing mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung. Sebagian besar wilayah lereng gunung ini telah digunakan untuk lahan pertanian. "Wikipedia" Gunung Sumbing terkenal dengan jalurnya yang cukup berat namun memiliki pemandangan yang indah, bahkan ketika kita sampai di puncaknya kita bisa melihat hampir seluruh gunung di Jawa Tengah mulai dari gunung Merapi, Merbabu, Sindoro, Prau, Slamet, Lawu, Ungaran, Telomoyo hingga Andong. Bagi kamu yang ingin mendaki Gunung Sumbing untuk pertama kali, disarankan untuk melalui jalur Garung karena lokasinya yang mudah dijangkau dan cukup populer, jadi kamu akan menemukan banyak barengan. Gunung Sumbing sendiri memiliki 2 puncak, yaitu Puncak Buntu (3362 Mdpl), dan Puncak Sejati (3371 Mdpl), biasanya para pendaki hanya sampai di Puncak Buntu karena lebih mudah, namun jika kamu ingin sampai di Puncak Sejati juga tidak masalah. foto jalur menuju puncak sejati gunung sumbing jalur menuju puncak sejati. Gunung Sumbing via Garung Basecamp Gunung Sumbing via Garung cukup mudah ditemukan karena lokasinya yang berada di samping jalan. Jika kamu dari Semarang dan Sekitarnya bisa melalui jalur Sumowono-Temanggung-Wonosobo, tepat setelah perbatasan Temanggung dan Wonosobo terdapat jalur kekiri dengan papan petunjuk “Basecamp Garung Gunung Sumbing”. Perkiraan Waktu Tempuh : Basecamp – Pos 1 (2 jam berjalan kaki, setengah jam naik ojek) Pos 1 – Pos 2 (kurang lebih 2 jam) Pos 2 – Pos 3 (kurang lebih 1 jam) Pos 3 - Pestan (kurang lebih setengah jam) Pestan – Watu Kotak (kurang lebih 1,5 jam) Watu Kotak – Puncak Buntu/Kawah (kurang lebih 2 jam) Puncak Kawah - Puncak Sejati (kurang lebih 15 menit) Total : 8-9 Jam (tergantung kecepatan kamu berjalan) Tips Mendaki Gunung Sumbing via Garung : Hanya terdapat satu sumber air saja yaitu di dekat Pos 1, dari Pos 1 kita masih harus berjalan sekitar 100 meter untuk sampai di sumber air, lokasinya berada di belakang Pos ojek, namun terkadang saat musim kemarau sumber air ini kering. Bawa perbekalan air yang cukup karena sumber air hanya terdapat di Pos 1 dan terkadang juga kering, minimal 1 orang membawa 3 botol ukuran 1,5 liter. Jalur Gunung Sumbing via Garung terbilang cukup sulit karena menanjak terus, jadi persiapkan fisikmu terlebih dahulu sebelum mulai mendaki. Lebih disarankan untuk naik ojek dari Basecamp ke Pos 1 untuk menghemat waktu dan tenaga, karena jika kita berjalan kaki membutuhkan waktu sekitar 2 jam. Biasanya pendaki mendirikan tenda terakhir sebelum summit di Pestan dan bawahnya, tapi lebih direkomendasikan di bawah Pestan karena banyak pepohonan, jika kamu mendirikan di Pestan cukup rawan terkena badai sebab tidak ada pepohonan yang menghalangi. Dari Pestan menuju Puncak masih membutuhkan waktu sekitar 3 jam dengan jalur menanjak, pastikan kamu tidak telat untuk melakukan summit ya. Jika kamu ingin melihat sunrise, kamu harus bisa sampai puncak terlebih dahulu, sebab sunrise di jalur Garung ini hanya bisa dilihat di puncak. Gunung Sumbing via Cepit Parakan Lokasi jalur ini terletak di desa Cepit, Parakan, Kabupaten Temanggung, walaupun kurang populer namun jalur Cepit Parakan terkenal memiliki pemandangan yang cukup indah. Jalur Gunung Sumbing via Cepit Parakan ini biasa dipakai oleh peziarah, jadi tidak terlalu banyak ditemui pendaki. Untuk menuju basecamp Cepit Parakan, yang perlu kita tuju adalah Rumah Sakit Ngesti Waluyo, Temanggung, lalu dilanjutkan menuju desa Cepit. Perkiraan Waktu Tempuh : Pos Pengamatan – Pos 1 (1 jam) Pos 1 – Pos 2 (1 jam) Pos 2 – Pos 3 (1 jam) Pos 3 – Kawah (kurang lebih 4 jam) Kawah – Puncak Buntu (kurang lebih 15 menit) Total : 7 Jam (tergantung kecepatan kamu berjalan) Tips Mendaki Sumbing via Cepit Parakan : Jalur Gunung Sumbing via Cepit Parakan ini terbilang cukup sepi pendaki dan biasa dilewati oleh para peziarah, sangat cocok bagi kamu yang tidak suka keramaian, namun tetap harus hati-hati ya. Tidak terdapat sumber air di jalur Cepit Parakan, pastikan kamu membawa perbekalan cukup. Bagi pemula yang belum pernah mendaki gunung Sumbing, tidak disarankan melalui jalur ini karena cukup sepi. foto gunung sindoro dari gunung sumbing view gunung sindoro dari puncak kawah. foto : @mistersuu Gunung Sumbing via Mangli Kaliangkrik Jalur Gunung Sumbing via Kaliangkrik ini terbilang cukup populer namun tidak seramai via Garung, jalur pendakian via Kaliangkrik terletak di Desa Mangli, Kaliangkrik, Kabupaten Magelang. Jalur pendakian via Mangli/Kaliangkrik terkenal cukup cepat untuk sampai puncak, selain itu tidak seberat seperti jalur lainnya. Untuk mencapai Mangli kita hanya perlu menuju Desa Kalegen. Jika menggunakan bus kita bisa turun di pertigaan Tonoboyo, diteruskan menggunakan angkot ke desa Kalegen lalu lanjut naik ojek Ke Mangli. Perkiraan Waktu Tempuh : Basecamp – Pos 1 (1 jam) Pos 1 – Pos 2 (1 jam) Pos 2 – Pos 3 (1 jam) Pos 3 – Pos 4 Pohon Tunggal (1 jam) Pos 4 – Puncak (2 jam) Total : 6-7 Jam (tergantung kecepatan kamu dalam berjalan) Tips Mendaki Gunung Sumbing via Kaliangkrik : Karena lokasinya yang berada di sebelah timur, jadi kamu tidak perlu sampai puncak untuk melihat sunrise, tidak seperti jalur Garung dimana kamu harus sampai puncak untuk melihat sunrise. Jalur ini terbilang lebih mudah daripada jalur lainnya, namun cukup sepi pendaki. Terdapat banyak sumber air selama menuju Pos 1 dan juga terdapat sungai di jalur Pos 4 menuju Puncak. Biasanya pendaki mendirikan tenda terakhir di Pos 3 dan 4 (Pohon Tunggal). Menurut beberapa pengalaman pendaki, jalur via Kaliangkrik ini memiliki pemandangan terindah. Gunung Sumbing via Bowongso Jalur Bowongso, walaupun cukup populer namun terbilang sangat sepi, jalur ini berada di Kabupaten Wonosobo, sama-sama di Wonosobo, jalur Bowongso masih kalah populer dengan jalur pendakian via Garung, jadi tidak direkomendasikan bagi pendaki pemula. Jalur pendakian via Bowongso ini terletak di Desa Bowongso, Kalikajar, Kabupaten Wonosobo, untuk menuju Basecamp kita hanya perlu menuju terminal Mendolo Wonosobo. Dari terminal Mendolo kita harus menuju ke pasar Kertek (terletak di antara jalan raya Wonosobo – Temanggung). Dari pasar Kertek baru kita menuju Basecamp Bowongso. Perkiraan Waktu Tempuh : BASECAMP – Gardu Pandang (30 menit) Gardu Pandang – Pos I Taman Asmara (30 menit) Pos I – Pos II Bogel (3 jam) Pos II – Pos III (1 jam) Pos III – Puncak Buntu (2 jam) TOTAL = 7 jam (tergantung kecepatan kamu berjalan). Tips Mendaki Gunung Sumbing via Bowongso : Jalur Bowongso terbilang cukup pendek dan mudah, jadi cukup aman, sayangnya jalur ini sepi oleh pendaki. Jalur Bowongso memiliki pemandangan yang tak kalah indah dengan jalur lainnya, selain itu juga terdapat sabana di jalur ini. Terdapat mata air di jalur dari Pos 2 menuju Pos 3. Biasanya pendaki mendirikan tenda terakhir di Pos 3. foto lautan awan di gunung sumbing menanti terbenamnya matahari di gunung sumbing. foto : @fahlul_iqbalzzz Gunung Sumbing via Sipetung Jalur pendakian Gunung Sumbing via Sipetung terletak di Desa Jambu, Kecamatan Kledung, Kabupaten Temanggung. Dari arah Magelang-Wonosobo turun di depan gerbang desa Jambu kec.Kledung yang letaknya di kiri jalan. Hampir berhadapan dengan gerbang menuju wisata puncak sunrise Posong yang berada di kanan jalan. untuk menuju ke Basecamp Sipetung kamu bisa naik bis atau kendaraan pribadi dengan melewati KM.09 Jalan Raya Parakan-Wonosobo. Setelah tiba di gerbang desa, ada petunjuk menuju Basecamp Green Grass Hiking Club yang berjarak 500m dari gerbang desa. Belum diketahui pasti berapa waktu yang harus ditempuh untuk sampai di puncak Gunung Sumbing melalui jalur Sipetung. Namun menurut informasi melalui jalur Sipetung tidak jauh beda dengan jalur lainnya, yaitu sekitar 7-8 Jam, tergantung kecepatan kamu dalam berjalan. Tips Mendaki Gunung Sumbing via Sipetung : Terdapat sumber air di Pos 2. Jalur via Sipetung ini relatif susah namun juga tidak mudah. Dari beberapa jalur lainnya jalur Sipetung cukup ramai dilalui pendaki setelah via Garung. baca juga : baru mengenal dunia pendakian? yuk baca peraturan pendaki gunung ini Ini dia 7 gunung tertinggi di Pulau Jawa. Di samping pemandangan indah dan mempesona yang tersaji serta berbagai kebudayaan tradisional masyarakat setempat, ada beberapa hal yang harus dipatuhi oleh para pendaki agar selama pendakian di Gunung Sumbing tidak menemui hal-hal yang tidak diinginkan, di antaranya adalah: Dilarang buang air (besar/kecil) sembarangan Dilarang membawa narkoba Dilarang melakukan zina Dilarang mengeluh Dilarang berkata bohong dan berlaku sombong Tidak merusak tanaman Tidak mengganggu kebun penduduk Nah, itulah informasi mengenai jalur pendakian di Gunung Sumbing, dibawah ini merupakan tips tambahan bagi kamu yang ingin mendaki di gunung tertinggi kedua di Jawa Tengah. Rombongan terbaik adalah 4-8 orang. Sebelum mulai mendaki, pastikan kamu olahraga ringan seminggu sebelum mendaki agar tubuh tidak kaget. Bawa peralatan khusus mendaki seperti sepatu/sandal gunung, tenda, sleeping bag, kompor, dan tentunya logistik yang mencukupi. Selalu utamakan kebersamaan tim. Prioritas utama adalah keselamatan bersama, bukan puncak ataupun pemandangan. Pilihlah waktu pendakian di musim kemarau untuk menghindari terjadinya hujan atau badai. Informasi : Nama : Gunung Sumbing Tinggi : 3.371 Mdpl Lokasi : Kabupaten Wonosobo, Temanggung, Magelang, Jawa Tengah. Puncak : Puncak Buntu (3.362 Mdpl) dan Puncak Sejati (3.371 Mdpl) Simaksi/Retribusi Tiket : Rp. 5.000/orang Read more : http://www.brobali.com/2016/07/tips-dan-info-mendaki-gunung-sumbing.html
Gunung Sumbing merupakan sebuah gunung yang terletak di tiga Kabupaten, yaitu Magelang, Temanggung dan Wonosobo. Selain itu Gunung Sumbing juga menjadi gunung tertinggi kedua di Jawa Tengah dengan ketinggian 3.371 Mdpl dan tertinggi ketiga di pulau Jawa setelah Gunung Semeru dan Gunung Slamet. sunset di gunung sumbing. foto : brobali.com Gunung Sumbing memiliki beberapa jalur diantaranya seperti via Garung (Wonosobo), Cepit Parakan (Temanggung), dan Bowongso (Wonosobo). Diantara jalur-jalur tersebut, jalur Garung merupakan jalur paling populer dan terkenal diantara kalangan pendaki. Seperti halnya dengan Gunung Merapi dan Merbabu yang bedekatan, Gunung Sumbing juga terletak bersebelahan dengan Gunung Sindoro, sehingga tak jarang pula banyak orang menyebutnya gunung kembar. Gunung Sumbing mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung. Sebagian besar wilayah lereng gunung ini telah digunakan untuk lahan pertanian. "Wikipedia" Gunung Sumbing terkenal dengan jalurnya yang cukup berat namun memiliki pemandangan yang indah, bahkan ketika kita sampai di puncaknya kita bisa melihat hampir seluruh gunung di Jawa Tengah mulai dari gunung Merapi, Merbabu, Sindoro, Prau, Slamet, Lawu, Ungaran, Telomoyo hingga Andong. Bagi kamu yang ingin mendaki Gunung Sumbing untuk pertama kali, disarankan untuk melalui jalur Garung karena lokasinya yang mudah dijangkau dan cukup populer, jadi kamu akan menemukan banyak barengan. Gunung Sumbing sendiri memiliki 2 puncak, yaitu Puncak Buntu (3362 Mdpl), dan Puncak Sejati (3371 Mdpl), biasanya para pendaki hanya sampai di Puncak Buntu karena lebih mudah, namun jika kamu ingin sampai di Puncak Sejati juga tidak masalah. foto jalur menuju puncak sejati gunung sumbing jalur menuju puncak sejati. Gunung Sumbing via Garung Basecamp Gunung Sumbing via Garung cukup mudah ditemukan karena lokasinya yang berada di samping jalan. Jika kamu dari Semarang dan Sekitarnya bisa melalui jalur Sumowono-Temanggung-Wonosobo, tepat setelah perbatasan Temanggung dan Wonosobo terdapat jalur kekiri dengan papan petunjuk “Basecamp Garung Gunung Sumbing”. Perkiraan Waktu Tempuh : Basecamp – Pos 1 (2 jam berjalan kaki, setengah jam naik ojek) Pos 1 – Pos 2 (kurang lebih 2 jam) Pos 2 – Pos 3 (kurang lebih 1 jam) Pos 3 - Pestan (kurang lebih setengah jam) Pestan – Watu Kotak (kurang lebih 1,5 jam) Watu Kotak – Puncak Buntu/Kawah (kurang lebih 2 jam) Puncak Kawah - Puncak Sejati (kurang lebih 15 menit) Total : 8-9 Jam (tergantung kecepatan kamu berjalan) Tips Mendaki Gunung Sumbing via Garung : Hanya terdapat satu sumber air saja yaitu di dekat Pos 1, dari Pos 1 kita masih harus berjalan sekitar 100 meter untuk sampai di sumber air, lokasinya berada di belakang Pos ojek, namun terkadang saat musim kemarau sumber air ini kering. Bawa perbekalan air yang cukup karena sumber air hanya terdapat di Pos 1 dan terkadang juga kering, minimal 1 orang membawa 3 botol ukuran 1,5 liter. Jalur Gunung Sumbing via Garung terbilang cukup sulit karena menanjak terus, jadi persiapkan fisikmu terlebih dahulu sebelum mulai mendaki. Lebih disarankan untuk naik ojek dari Basecamp ke Pos 1 untuk menghemat waktu dan tenaga, karena jika kita berjalan kaki membutuhkan waktu sekitar 2 jam. Biasanya pendaki mendirikan tenda terakhir sebelum summit di Pestan dan bawahnya, tapi lebih direkomendasikan di bawah Pestan karena banyak pepohonan, jika kamu mendirikan di Pestan cukup rawan terkena badai sebab tidak ada pepohonan yang menghalangi. Dari Pestan menuju Puncak masih membutuhkan waktu sekitar 3 jam dengan jalur menanjak, pastikan kamu tidak telat untuk melakukan summit ya. Jika kamu ingin melihat sunrise, kamu harus bisa sampai puncak terlebih dahulu, sebab sunrise di jalur Garung ini hanya bisa dilihat di puncak. Gunung Sumbing via Cepit Parakan Lokasi jalur ini terletak di desa Cepit, Parakan, Kabupaten Temanggung, walaupun kurang populer namun jalur Cepit Parakan terkenal memiliki pemandangan yang cukup indah. Jalur Gunung Sumbing via Cepit Parakan ini biasa dipakai oleh peziarah, jadi tidak terlalu banyak ditemui pendaki. Untuk menuju basecamp Cepit Parakan, yang perlu kita tuju adalah Rumah Sakit Ngesti Waluyo, Temanggung, lalu dilanjutkan menuju desa Cepit. Perkiraan Waktu Tempuh : Pos Pengamatan – Pos 1 (1 jam) Pos 1 – Pos 2 (1 jam) Pos 2 – Pos 3 (1 jam) Pos 3 – Kawah (kurang lebih 4 jam) Kawah – Puncak Buntu (kurang lebih 15 menit) Total : 7 Jam (tergantung kecepatan kamu berjalan) Tips Mendaki Sumbing via Cepit Parakan : Jalur Gunung Sumbing via Cepit Parakan ini terbilang cukup sepi pendaki dan biasa dilewati oleh para peziarah, sangat cocok bagi kamu yang tidak suka keramaian, namun tetap harus hati-hati ya. Tidak terdapat sumber air di jalur Cepit Parakan, pastikan kamu membawa perbekalan cukup. Bagi pemula yang belum pernah mendaki gunung Sumbing, tidak disarankan melalui jalur ini karena cukup sepi. foto gunung sindoro dari gunung sumbing view gunung sindoro dari puncak kawah. foto : @mistersuu Gunung Sumbing via Mangli Kaliangkrik Jalur Gunung Sumbing via Kaliangkrik ini terbilang cukup populer namun tidak seramai via Garung, jalur pendakian via Kaliangkrik terletak di Desa Mangli, Kaliangkrik, Kabupaten Magelang. Jalur pendakian via Mangli/Kaliangkrik terkenal cukup cepat untuk sampai puncak, selain itu tidak seberat seperti jalur lainnya. Untuk mencapai Mangli kita hanya perlu menuju Desa Kalegen. Jika menggunakan bus kita bisa turun di pertigaan Tonoboyo, diteruskan menggunakan angkot ke desa Kalegen lalu lanjut naik ojek Ke Mangli. Perkiraan Waktu Tempuh : Basecamp – Pos 1 (1 jam) Pos 1 – Pos 2 (1 jam) Pos 2 – Pos 3 (1 jam) Pos 3 – Pos 4 Pohon Tunggal (1 jam) Pos 4 – Puncak (2 jam) Total : 6-7 Jam (tergantung kecepatan kamu dalam berjalan) Tips Mendaki Gunung Sumbing via Kaliangkrik : Karena lokasinya yang berada di sebelah timur, jadi kamu tidak perlu sampai puncak untuk melihat sunrise, tidak seperti jalur Garung dimana kamu harus sampai puncak untuk melihat sunrise. Jalur ini terbilang lebih mudah daripada jalur lainnya, namun cukup sepi pendaki. Terdapat banyak sumber air selama menuju Pos 1 dan juga terdapat sungai di jalur Pos 4 menuju Puncak. Biasanya pendaki mendirikan tenda terakhir di Pos 3 dan 4 (Pohon Tunggal). Menurut beberapa pengalaman pendaki, jalur via Kaliangkrik ini memiliki pemandangan terindah. Gunung Sumbing via Bowongso Jalur Bowongso, walaupun cukup populer namun terbilang sangat sepi, jalur ini berada di Kabupaten Wonosobo, sama-sama di Wonosobo, jalur Bowongso masih kalah populer dengan jalur pendakian via Garung, jadi tidak direkomendasikan bagi pendaki pemula. Jalur pendakian via Bowongso ini terletak di Desa Bowongso, Kalikajar, Kabupaten Wonosobo, untuk menuju Basecamp kita hanya perlu menuju terminal Mendolo Wonosobo. Dari terminal Mendolo kita harus menuju ke pasar Kertek (terletak di antara jalan raya Wonosobo – Temanggung). Dari pasar Kertek baru kita menuju Basecamp Bowongso. Perkiraan Waktu Tempuh : BASECAMP – Gardu Pandang (30 menit) Gardu Pandang – Pos I Taman Asmara (30 menit) Pos I – Pos II Bogel (3 jam) Pos II – Pos III (1 jam) Pos III – Puncak Buntu (2 jam) TOTAL = 7 jam (tergantung kecepatan kamu berjalan). Tips Mendaki Gunung Sumbing via Bowongso : Jalur Bowongso terbilang cukup pendek dan mudah, jadi cukup aman, sayangnya jalur ini sepi oleh pendaki. Jalur Bowongso memiliki pemandangan yang tak kalah indah dengan jalur lainnya, selain itu juga terdapat sabana di jalur ini. Terdapat mata air di jalur dari Pos 2 menuju Pos 3. Biasanya pendaki mendirikan tenda terakhir di Pos 3. foto lautan awan di gunung sumbing menanti terbenamnya matahari di gunung sumbing. foto : @fahlul_iqbalzzz Gunung Sumbing via Sipetung Jalur pendakian Gunung Sumbing via Sipetung terletak di Desa Jambu, Kecamatan Kledung, Kabupaten Temanggung. Dari arah Magelang-Wonosobo turun di depan gerbang desa Jambu kec.Kledung yang letaknya di kiri jalan. Hampir berhadapan dengan gerbang menuju wisata puncak sunrise Posong yang berada di kanan jalan. untuk menuju ke Basecamp Sipetung kamu bisa naik bis atau kendaraan pribadi dengan melewati KM.09 Jalan Raya Parakan-Wonosobo. Setelah tiba di gerbang desa, ada petunjuk menuju Basecamp Green Grass Hiking Club yang berjarak 500m dari gerbang desa. Belum diketahui pasti berapa waktu yang harus ditempuh untuk sampai di puncak Gunung Sumbing melalui jalur Sipetung. Namun menurut informasi melalui jalur Sipetung tidak jauh beda dengan jalur lainnya, yaitu sekitar 7-8 Jam, tergantung kecepatan kamu dalam berjalan. Tips Mendaki Gunung Sumbing via Sipetung : Terdapat sumber air di Pos 2. Jalur via Sipetung ini relatif susah namun juga tidak mudah. Dari beberapa jalur lainnya jalur Sipetung cukup ramai dilalui pendaki setelah via Garung. baca juga : baru mengenal dunia pendakian? yuk baca peraturan pendaki gunung ini Ini dia 7 gunung tertinggi di Pulau Jawa. Di samping pemandangan indah dan mempesona yang tersaji serta berbagai kebudayaan tradisional masyarakat setempat, ada beberapa hal yang harus dipatuhi oleh para pendaki agar selama pendakian di Gunung Sumbing tidak menemui hal-hal yang tidak diinginkan, di antaranya adalah: Dilarang buang air (besar/kecil) sembarangan Dilarang membawa narkoba Dilarang melakukan zina Dilarang mengeluh Dilarang berkata bohong dan berlaku sombong Tidak merusak tanaman Tidak mengganggu kebun penduduk Nah, itulah informasi mengenai jalur pendakian di Gunung Sumbing, dibawah ini merupakan tips tambahan bagi kamu yang ingin mendaki di gunung tertinggi kedua di Jawa Tengah. Rombongan terbaik adalah 4-8 orang. Sebelum mulai mendaki, pastikan kamu olahraga ringan seminggu sebelum mendaki agar tubuh tidak kaget. Bawa peralatan khusus mendaki seperti sepatu/sandal gunung, tenda, sleeping bag, kompor, dan tentunya logistik yang mencukupi. Selalu utamakan kebersamaan tim. Prioritas utama adalah keselamatan bersama, bukan puncak ataupun pemandangan. Pilihlah waktu pendakian di musim kemarau untuk menghindari terjadinya hujan atau badai. Informasi : Nama : Gunung Sumbing Tinggi : 3.371 Mdpl Lokasi : Kabupaten Wonosobo, Temanggung, Magelang, Jawa Tengah. Puncak : Puncak Buntu (3.362 Mdpl) dan Puncak Sejati (3.371 Mdpl) Simaksi/Retribusi Tiket : Rp. 5.000/orang Read more : http://www.brobali.com/2016/07/tips-dan-info-mendaki-gunung-sumbing.html

Minggu, 29 April 2018

Rute dan Jalur Pendakian Gunung Semeru 3.676 mdpl

Puncak Mahameru 3676 mdpl
Banyak pro dan kontra yang muncul belakangan ini akibat pendakian. Mulai dari masalah sampah yang dibuang sembarangan, kerusakan ekosistem, atau pendaki-pendaki karbitan yang merusak kegiatan naik gunung, menjadi ajang eksistensi semata. Sejauh apapun kita berkoar-koar untuk tidak merusak alam, tetap saja masalah seperti ini akan selalu muncul.
Sebagai Gunung tertingg di Pulau jawa (3676 mdpl), Gunung Semeru dengan Puncak Mahameru nya hingga kini masih diminati oleh banyak pendaki, baik yang benar-benar memahami hal-hal tentang pendakian amaupun (maaf) pendaki karbitan. Namun kali ini saya tidak akan membahas mengenai jenis pendakinya, melainkan rute dan jalur pendakian Semeru.
Semeru telah sejak lama dikenal akan keindahan panorama dan rutenya yang menantag. Kehadiran film 5 cm yang mengekspos keindahannya pun sukses menarik makin banyak pendaki ke sana. Bagi Anda yang sudah pernah mendaki gunung Semeru, tentu sudah tidak asing dengan pos-pos dan jalur pendakian di sana.

Untuk mencapai puncak Mahameru, pos atau desa terakhir yang Anda lewati adalah Desa Ranu Pane. Di Ranu Pane terdapat Pos pemeriksaan, warung dan pondok penginapan. Jika Anda butuh beristirahat, Anda dapat bermalam di Pos penjagaan. Desa Ranu Pane yang terletak pada ketinggian 2200 mdpl ini terdapat 2 buah danau, yaitu Ranu (danau) Pani dan Ranu regulo.
Dari Ranu Pane menuju puncak Mahameru, ada dua jalur yang dapat Anda lewati, yaitu via Watu Rejeng dan Gunung Ayek-ayek.

Jalur Pendakian Watu Rejeng

Jalur pendakian Wwatu Rejeng relatif lebih landai yang didominasi dengan tumbuhan alang-alang. Karena jalur lebih panjang dan landai tersebut, waktu perjalanan juga menjadi lebih lama. Jalur ini cocok bagi Anda yang baru pertama kali mendai Gunung Semeru. Tidak ada tanda penunjuk arah jalan pada jalur ini, namun terdapat tanda ukuran jarak pada setiap 100m yang bisa Anda ikuti.
View yang disuguhkan di jalur ini adalah hutan-hutan pinus dan cemara. Untuk menuju Watu Rejeng, kira-kira Anda akan menempuh perjalanan sepanjang 5 km menyusuri bukit yang banyak ditumbuhi edelweis. Dari Watu Rejeng menuju Ranu Kumbolo, jarak yang ditempuh sepanjang 4,5 km.
Sesampainya di Ranu Kumbolo yang berada di ketinggian 2400 mdpl, Anda bisa mendirikan tenda untuk istirahat dan menimati pemandangan cantik di danau ini. Selanjutnya dari Ranu Kumbolo, Anda akan melewati Oro-oro Ombo-Cemoro Kandang-Pos Kalimati yang berada di ketinggian 2700 mdpl. Selanjutnya dari Pos Kalimati ke Arcopodo yang merupakan wilayah vegetasi terakhir di Gunung Semeru dan terakhir yaitu Puncak Mahameru.

Jalur Pendakian Gunung Ayek-ayek

Jalur lain yang juga bisa ditempuh menuju Puncak Mahameru adalah via Gunung Ayek-ayek. Jalur ini relatif lebih singkat, namun kondisinya curam dan terjal. Biasanya jalur ini diapakai oleh para pendaki lokal.
Untuk menemukan jalur ini, dari desa Ranu Pane perjalanan bisa dimulai dengan melintasi kebun sayuran penduduk yang berupa tanaman bawang dan kol (kubis). Setelah itu, Anda akan melintasi kawasan hutan yang didominasi cemara dengan jalur yang agak curam dan terjal.
Mendekati puncak gunung Ayek-Ayek pohon cemara tumbuh agak berjauhan. Dari lokasi ini, pemandangan yang disuguhkan sangatlah luar biasa, antara lain pemandangan Desa Ranu Pane, Desa Ngadas, ataupun dinding Gunung Tengger yang mengelilingi Bromo.
Setelah melintasi tanjakan curam, pendaki kemudian juga akan melintasi celah gunung yang agak licin dan berbatu.  Melalui jalur ini, pendaki harus menyusuri sisi gunung Ayek-ayek yang agak melingkar ke arah kanan.
Selesai melewati tebing terjal tersebut, pendaki akan tiba di tempat yang agak datar. Di sini, terdapat hamparan cukup luas, yang merupakan celah pertemuan dua gunung. Kemudian, perjalanan pendakian gunung Semeru jalur Ayek-Ayek akan dilanjutkan dengan menyusuri tebing terjal lagi. Kali ini, jalur itu agak melingkar ke arah kiri. Jalur terjal yang ini, kemungkinan akan menghabiskan waktu kira-kira 30 menit.
Selanjutnya, Anda akan melintasi kawasan Pangonan Cilik kemungkinan selama 45 menit. Setelah melintasi padang rumput, selanjutnya perjalanan berbelok ke arah kiri. Setelah itu, maka sampailah di sebuah danau yang sangat luas yang disebut Danau Ranu Kumbolo, tempat para pendaki sebagai tempat istirahat sebelum melanjutkan perjalanan menuju puncak Mahameru.

Selasa, 10 April 2018

Jalur Pendakian Gunung PENANGGUNGAN 1.653 mdpl

Gunung Penanggungan, merupakan gunung berapi yang sedang tidur atau sedang dalam keadaan tidak aktif. Gunung Penanggungan sering disebut miniatur Semeru, karena jika di lihat kondisi puncaknya sangat tandus, mirip Semeru. Ketinggian sekitar 1.653 mdpl, puncak penanggungan terdiri dari bebatuan cadas dan jarang di tumbuhi pohon, hingga jika di lihat dari kejauhan mirip kepala botak tanpa rambut.
Pada malam hari, udara di puncak berkisar sekitar 10 - 15 derajat sedangkan pada siang hari berkisar sekitar 15 - 25 derajat. Dari kaki sampai lereng bawah Gunung Penanggungan berupa hutan lindung dengan jenis tanaman rimba seperti jempurit, kluwak, ingas, kemiri, dawung, bendo, wilingo dan jabon. Di bawah tegakan pohon-pohon raksasa ini, tumbuh tanaman empon - empon seperti kunir, laos, jahe dan bunga - bunga kecil. Lebatnya pepohonan menyebabkan udara di sini terasa lembab, sinar matahari tidak sepenuhnya menembus tanah. Sampai di lereng atas ditumbuhi caliandra, yang bercampur dengan jenis Resap, Pundung dan Sono.Caliandra merah tampak mendominasi, tumbuh lebat hampir menutup permukaan tanah, walaupun pertumbuhannya kerdil di tengah hamparan rumput gebutan. Demikian juga keadaan di puncak; hanya akar rumput gebutan yang mampu tumbuh menerobos kerasnya batuan padas Gunung Penanggungan. 
Keadaan medan Gunung Penanggungan tidak berbeda dengan gunung - gunung lain : datar, landai, miring, berbukit dan berjurang. Di kaki gunung, keadaan medannya landai sampai sejauh 2 km. Naik ke atas kemiringannya berkisar 30 - 40 derajat. Di bagian perut gunung agak curam, berkisar 40 -50 derajat sepanjang 1 km. Sampai di dada gunung, banyak jurang - jurang dengan kemiringan berkisar 50 -60 derajat; tanahnya berbatu sepanjang 2 km dari dada, leher sampai puncak gunung. Medannya amat curam, berbatu, licin dan kemiringannya berkisar 60 -80 derajat sepanjang 1,5 km. sampai di puncak, batu - batu padas nampak di sana - sini. Di puncak terdapat lembah, barangkali semacam kawah yang sudah tidak aktif lagi. Luasnya sekitar 4 ha. Tempat ini biasanya dimanfaatkan untuk base camp. Tempat yang nyaman untuk menikmati keindahan pada malam hari. 
Untuk mencapai puncak Gunung Penanggungan terdapat 4 ( empat ) arah pendakian yaitu via Trawas, Jolotundo, Ngoro dan via Pandaan. Bagi pendaki yang memilih start dari Desa Jolotundo dan Ngoro, di sepanjang jalan akan melewati candi - candi peninggalan purbakala. Yang memilih start dari Desa Trawas dan Pandaan hampir tidak menjumpai peninggalan purbakala. 
Jalur Trawas 
Untuk mencapai Trawas, dari Surabaya atau Dari Malang naik bis menuju Pandaan, naik lagi Minibus menuju ke Trawas. Selama perjalanan jalan yang dilalui sudah beraspal. Dari Desa Trawas,Mojokerto,kita menuju ke desa Rondokuning ( 6 km ) dengan kendaraan roda 4 atau roda 2. Dari desa Rondokuning melewati jalan setapak hutan alam menuju ke puncak Penanggungandengan memakan waktu sekitar 3 jam. Sepanjang jalan, pendaki akan melihat pemandangan dari celah - celah lebatnya pohon kaliandra, puncak Gunung Bekel yang merupakan anak Gunung Penanggungan terlihat angker. Rumah - rumah penduduk, pabrik - pabrik, sawah - sawah terlihat di bawah. 
Jalur Jolotundo 
Untuk mencapai Jolotundo dari Trawas naik lagi minibus sekitar 9 Km. Desa Jolotundo merupakan salah satu desa yang berada dekat dengan puncak Gunung Penanggungan ( 6,5 Km ). Pendakian lewat Jolotundo membutuhkan total waktu 3 jam. Perjalanan tidak melewati pedesaan, tetapi langsung menyusup ke dalam hutan alam. kemiringan medannya 40 derajat, melewati jalan setapak. Di kanan - kiri terdapat pohon - pohon besar. Hati - hati, di sekitar sini banyak jalan setapak yang menyesatkan. 
Setelah perjalanan memakan waktu 1 jam, hutan alam terlewati, berganti memasuki hutan caliandra yang amat lebat dengan jalan menanjak. Berjalan sekitar 30 menit pendaki melewati Batu talang, sebuah batu yang panjangnya 7 km tanpa putus, bersumber dari leher Gunung Penanggungan yang memanjnag seperti talang air menerobos hutan sampai ke Desa Jolotundo dan Desa Balekambang. 
Dari Batu talang, terus menyusup hutan caliandra. Sekitar 300 m, sampailah di Candi Putri, sebuah candi peninggalan Airlangga yang berukuran 7x7x4 m dalam keadaan tidak utuh. Candi Putri ini dikelilingi oleh hutan caliandra yang sangat lebat. Dari Candi Putri, sekitar 200 m sampai di Candi Pure, yaitu sebuah candi yang berukuran 7x6x2 m terbuat dari batu andesit. 
Dari Candi Pure, sekitar 150 m sampai di Candi Gentong. Disini terdapat meja. Candi gentong dan meja sebenarnya bukan candi, tetapi menurut masyarakat setempat dinamakan candi. Candi Gentong merupakan peninggalan kuno yang terbuat dari batu kali. Posisinya bersebelahan. Gentong terletak di sebelah Utara, meja terletak di sebelah selatan tetapi dalam 1 lokasi. Gentong berdiameter 40 cm bagian mulut dan 90 cm bagian perut, tebal 15 cm. Setengan badannya terpendam di dalam tanah. Sedangkan meja panjang 175 cm, lebar 100 cm dan tinggi 125 cm. 
Setelah melewati Candi Gentong, perjalanan dilanjutkan menyusur ke atas. Lebih kurang berjalan 50 m sampai di Candi Shinto. Keadaan candi sangat memprihatinkan, panjang 6 m, lebar 6 m, tinggi 3 m, terletak di hutan wilayah RPH Seloliman. Setelah melewati hutan kurang lebih 300 m akan ditemui candi lagi, yaitu Candi Carik dan sekitar 300m Candi Lurah. Dan sampailah di puncak. 
Jalur Ngoro 
Untuk mencapai Ngoro bisa dari arah Pandaan atau dari Arah Mojokerto. Dari arah Pandaan naik minibus jurusan Ngoro sedangan dari arah Mojokerto naik minibus menuju arah Ngoro. Desa Ngoro lebih mudah dicapai lewat Mojokerto karena terletak di tikungan jalan jurusan antara Japanan, Mojosari, Kabupaten Mojokerto; persisnya di kaki Gunung Penanggungan sebelah Utara. Dari desa Ngoro kita menuju ke desa Jedong ( 6 Km ) dengan kendaraan angkutan pedesaan lalu perjalanan di teruskan menuju dusun Genting sekitar 3 Km. Masyarakat Desa Genting sebagaian besar penduduknya suku Madura. 
Dari dusun Genting, pendaki naik ke atas memasuki hutan lindung, melewati jalan setapak menyusur ke atas, kemudian menurun dan melewati Candi wayang dan sekitar 2 km menuju puncak dengan medan yang sangat miring antara 70 - 80 derajat. Jalur lewat desa Ngoro ini lebih sulit dibandingkan dengan jalur desa Jolotundo.

Selasa, 20 Maret 2018

Jalur Pendakian Gunung ARJUNA 3.339 mdpl

Gunung Arjuna dengan ketinggian 3.339 mdpl, sejak jaman Majapahit sudah dijadikan tempat pemujaan. Seperti halnya gunung penanggungan yang terletak tidak begitu jauh dari gunung arjuna ini, keduanya banyak memiliki peninggalan sejarah berupa bangunan pemujaan. Dilereng-lereng gunung Arjuna yang berketinggian 3.339 mdpl tersebut banyak terdapat arca maupun candi peninggalan kerajaan Majapahit. Situs-situs kuno dan bersejarah ini banyak berserakan mulai dari kaki gunung sampai di puncak gunung arjuna


Situs-situs Candi dan patung pemujaan peninggalan Jaman Majapahit itu hanya dapat dijumpai di jalur pendakian Purwosari, yakni tepatnya dari desa Tambak watu kec. purwodadi, kab. pasuruan. Suasana angker dan penuh magis masih menaunginya, karena situs-situs tersebut masih sering didatangi para pejiarah untuk bermeditasi dan berdoa, terutama para penganut kejawen, sehingga situs-situs kekunaan di gunung Arjuna ini terawat dan terjaga dengan baik.
Terdapat beberapa gunung di sekitar Gunung Welirang-Arjuna diantaranya : Gn. Arjuna (3339 mdpl), Gn. Welirang (3156 mdpl), Gn. Kembar I (3051 mdpl), Gn. Kembar II (3126 mdpl), Gn. Ringgit (2477 mdpl). Gn. Arjuna- Welirang dapat didaki dan berbagai arah; arah Utara (Tretes), dan arah Timur (Lawang) dan dari arah Barat (Batu-Selecta).
Ada empat jalur yang bias ditempuh menuju puncak gunung Arjuno dan gunung Welirang yakni sebagai berikut:
1. Jalur Tretes
2. Jalur Lawang
3. Jalur Purwosari
4. Jalur Batu
Peta Jalur Pendakian Gunung Arjuno dan Gunung Welirang



Mekanisme Pendakian Empat Jalur Gunung Arjuno dan Gunung Welirang
JALUR TRETES
Tretes merupakan tempat Wisata dan Hutan Wisata serta terdapat air terjun yang indah yaitu Air terjun Kakek Bodo. Di Tretes banyak tersedia hotel maupun Losmen, hawanya sejuk dan merupakan tempat peristirahatan yang nyaman. Dan Pos PHPA Tretes kita dapat langsung rnendaki Gunung Welirang dan juga Gunung Arjuno.
Setelah berjalan antara 4 – 5 jam ke arah barat daya dari Tretes kita dapat berhenti dan bermalam di pondok tempat orang mencari bijih belerang, disini terdapat air yang cukup melimpah untuk memasak atau mandi, Hampir setiap hari sekitar 20 — 30 orang buruh mencari dan membawa batu belerang ke Tretes.
Keesokan paginya pendakian dapat dilanjutkan ke puncak Welirang atau berbelok kita langsung kearah Gunung Arjuno. Perjalanan dari pondok sampai ke puncak Gunung Welirang, akan melewati hutan Cemara yang jalannya berbatu. Setelah berjalan 3 jam kita akan sampai di puncak Gunung Welirang. Di bawah puncak Welirang ada sebuah kawah yang menyemburkan gas belerang. Perjalanan dari Tretes sampai ke puncak Welirang memakan waktu 7 – 8 jam.
Bila kita akan melanjutkan penjalanan menuju Gunung Arjuno maka setelah sesampai di puncak Gunung Welirang kita berjalan turun ± 10 menit tepatnya ke arah selatan. Hutan yang dilalui adalah hutan cemara dengan melewati sebuah jurang dan pinggiran Gunung Kembar Idan Gunung Kembar II. Setelah berjalan 6 – 7 jam kita akan sampai di puncak Arjuno.
Tetapi sebelumnya kita akan melewati tempat yang dinamakan ;Pasar Dieng ; ketinggiannya hampir sama dengan puncak Gunung Arjuno dan terdapat batu yang sebagian tersusun rapi seperti pagar dan tanahnya rata agak luas. Dari sini untuk ke Puncak Gunung Arjuno hanya memakan waktu ± 10 menit.
Untuk mencapai Gunung Arjuno dan Gunung Welirang dibutuhkan waktu 5 sampai 6 jam. Puncak Gunung Arjuno anginnya sangat kencang dan suhunya antara 5 - 10 derajat celcius. Disini kita dapat menikmati suatu Panorama yang sangat indah terutama bila malam hari, kita dapat melihat ke bawah, kota - kota seperti Surabaya, Malang, Batu, Pasuruan. serta laut utara dengan kerlipan lampu - lampu kapal. Puncak G. Arjuno disebut juga dengan Puncak Ogal - Agil atau Puncak Ringgit. Disekitar puncak bisa mendirikan tenda untuk bermalam.
Rute turun dapat ke kota Lawang atau ke arah timur dengan melewati Hutan Cemara, Hutan tropis dan perdu. setelah itu kita akan melewati Perkebunan Teh Wonosari bagian utara. Turun ke arah Lawang lebih dekat dan menyingkat waktu daripada kembali ke arah Gunung Welirang / Tretes. Perjalanan turun ke arah Lawang kurang lebih 6 jam.
JALUR LAWANG
Mendaki Gunung Arjuno dari kota Lawang merupakan awal pendakian yang praktis karena kota Lawang mudah sekali kita tempuh baik dan arah Surabaya maupun Malang, selain itu Puncak Gunung Arjuno dapat langsung kita tuju dan arah ini. Bila kita menginginkan mendaki dari kota Lawang, dari arah Surabaya kita naik bus jurusan Malang dan turun di Lawang ( kira - kira 76 Km ) dan bila dari Malang, dari Terminal Arjosari kita naik bus menuju Lawang dengan jarak 18 Km. Dan Lawang kita naik kendaraan umum ( angkutan desa ) menuju desa Wonorejo sejauh 13 km.
Pendakian ke puncak dimulai dari desa ini menuju ke Perkebunan Teh desa Wonosari sejauh 3 km. Di sini kita melapor pada petugas PHPA dan juga meminta ijin pendakian, persediaan air kita persiapkan juga di desa terakhir ini. Dari desa Wonosari terus berjalan dan melewati kebun teh Wonosari serta terus naik selama 3 – 4 jam perjalanan kita akan sampai di Oro -Oro Ombo yang merupakan tempat berkemah.
Dari Oro - oro Ombo menuju ke puncak dibutuhkan waktu 6 - 7 jam perjalanan dengan melewati hutan lebat yang disebut hutan Lali Jiwo untuk menuju puncak terakhir ini. Setelah kita melewati Hutan Lali Jiwo kita akan melalui padang rumput yang jalannva menanjak ( curam ) sekali. Mendekati puncak, kita akan berjalan melewati batu - batu yang sangat banyak dan menjumpai tanaman yang sangat indah setelah itu kita akan mencapai puncak Gunung Arjuno.
Rute pendakian lainnya yaitu dari kota Batu lewat Selecta yang terletak di sebelah Barat Gunung Welirang. Kota Batu merupakan tempat wisata yang memiliki sumber air hangat dari kaki Gunung Welirang dan keadaannva tidak berbeda jauh dengan Tretes. Dari arah Kediri atauMalang untuk menuju Batu kita dapat naik bus / Colt, selanjutnya perjalanan dari Batu menuju Selecta menggunakan Colt ( angkutan pedesaan ). Selecta salah satu tempat wisata yang ada di kota Batu dengan ketinggian 1.200 m dari permukaan laut. Setelah tiba di Selecta kita dapat bermalam haik di Hotel maupun Losmen. Besok paginya dengan colt, kita menuju desa Kebonsari.
Di desa ini kita harus menyiapkan air secukupnya untuk perjalanan ke puncak dan kembalinya. Kita memulai pendakian dengan melewati ladang sayur - sayuran dan jalan setapak menuju ke arah timur laut dan terus naik melewati hutan tropika, dalam perjalanan ini samar - samar akan terlihat puncak Arjuno. Mendaki selama 5 – 6 jam akan mengantarkan kita pada punggungan gunung yang menghubungkan Puncak Gunung Welirang dan Gunung Arjuno, tepatnya sebelah tenggara Gunung Kembar I. Kita masih harus menempuh perjalanan 1 – 2 jam lagi untuk menuju puncak Gunung Welirang ke arah kiri atau Gunung Arjuno ke arah kanan selama 4 – 5 jam.
JALUR PURWOSARI
Transport Surabaya – Pasar Purwosari dengan bus jarak tempuh 2 jam Pasar Purwosari Desa Tambak Watu Angkot desa warna kuning Rp.3.000,- jarak tempuh 1 jam atau naik ojek dengan ongkos Rp.7.000,-Perijinan Ijin bisa diurus Di desa Tambak Watu dengan membayar Rp.2.000,- per orang di Pos. Pendaftaran yang juga merangkap sebagai warung Dusun Tambak Watu.
Pendaki bisa beristirahat transit di rumah Ibu Puji di desa Tambak Watu ini. Dari desa Tambak Watu inilah awal pendakian menapaki jalan setapak menuju puncak Arjuno. Awal pendakian akan melewati hutan pinus yang tertata rapi, sementara di sela - sela pohon pinus tersebut banyak ditanami pohon kopi dan pohon pisang. Suasana tenang, adem, ayem dan wingit mulai terasa begitu memasuki kawasan ini. Jalan Pendakian berupa macadam sampai menemui bak air / tendon air.
Desa Tambak Watu – Gua Antaboga : +/- 1jam Gua yang bernama Gua Antaboga. Goa ini berada di bawah tebing batu menghadap utara,dengan kedalaman 1,5 m, lebar 1 m, serta mempunyai ketinggian 1,25 m. Di depan gua terbapat sebuah pondokan yang bisa digunakan para peziarah untuk melepas penat setelah satu setengah jam berjalan menuju goa ini. Terdapat air dan bisa didapat dari pipa yang berada sebelah kiri arah Puncak Arjuno dijalur pendakian.
Gua Antaboga – Petilasan Eyang Abiyasa: +/- 1jam 30 menit Petilasan Eyang Abiyasa Jalan setapak disekitar situs ini ditata rapi dengan semen dan dikiri kanan jalan dibentuk taman - taman yang sangat rapi dan bersih. Terdapat kolam Dewi Kunti konon jika airnya diminum dapat memberikan keluhuran jiwa serta selalu ingat Hyang Kuasa.
Di sini juga terdapat beberapa pondokan yang dibangun untuk pejiarah. Sekitar 50 meter agak ke bawah dari kedua petilasan ini terdapat situs Eyang Sekutrem. Petilasan ini dinaungi oleh pohon - pohon besar sehingga dari kejauhan sudah nampak kesan wingit dan angker.
Petilasan Eyang sekutrem juga berupa kamar yang tertutup tembok. Lebar bangunan tersebut sekitar 2,5m x 2m. Di dalamnya ada sebuah arca yang terbuat dari batu andezit dengan tinggi sekitar 70 cm. Di petilasan ini selalu dinyalakan hio dan dupa yang menyebarkan bau harum.
Eyang Abiyasa – Situs Eyang Sakri: +/- 10 menit Situs Eyang Sakri Petilasan ini berupa cungkup tertutup menghadap ke barat, terbuat dari kayu. Di dalamnya terdapat semacam makam batu yang membujur ke utara selatan. Di sampingnya berdiri sebuah pondok yang terbuat dari ilalang kering yang dapat digunakan untuk beristirahat maupun bermalam. Terdapat air dan bisa didapat dari pipa yang berada sebelah kiri arah Puncak Arjuno dijalur pendakian.
Situs Eyang Saktri – Situs Eyang Semar: +/- 1jam 15menit Situs Eyang Semar ini terkenal paling angker, hindari menginap dilokasi ini, meskipun di sekitar situs ini terdapat tiga buah pondok dan sebuah aula yang dibangun oleh para pejiarah.
Situs Eyang Semar-Wahyu Makutarama: +/- 30 menit Wahyu Makutarama Petilasan ini berupa bangunan andesit yang berukuran 7 x 7 m dengan tinggi sekitar 3 meter. Di bangunan batu ini terdapat dua buah Mahkota raja yang berdampingan. Ini merupakan sebuah simbol kebesaran dari seorang raja jaman duhulu. Sumber Air dari bak / tandon air.
Wahyu Makutarama – Puncak Sepilar +/- 20 menit Puncak Sepilar Bila dari Sepilar, menuju arah kanan menyusuri satu bukit, sampailah di Candi Wesi. Di sini bisa dilihat tiga arca Pandawa, dahulunya terdapat lima buah patung namun patung Nakula dan Sadewa telah hilang dicuri. Di sebelah kiri bangunan Candi Sepilar bisa dilihat sebuah kuburan, yang menurut cerita merupakan merupakan tempat muksanya Eyang Semar.
Di sebelah kanan situs ini di bangun sebuah pondokan oleh para pejiarah untuk menginap. Sekitar 100 meter ke arah kanan terdapat sumber mata air yang disebut sendang drajad.
Puncak Sepilar – Candi Manunggale Suci +/- 3 jam Candi Manunggale Suci Candi ini hanyalah sebuah batu yang ditata seperti pondasi yang di atasnya terletak sebuah marmer yang bertuliskan huruf jawa dan di bawahnya lagi tertulis Sura Dira Jaya Diningrat Lebur Dining Pangastuti ( Kejahatan pasti kalah oleh kebaikan ). Dan di bawah tulisan ini tersebutlah namaMaha Resi Agung Prawira Harjana. Orang ini adalah pengikut setia Bung Karno.
Candi Manunggale Suci – Puncak Arjuno +/- 5 jam Puncak Gn.Arjuno. Disekitar puncak gunung Arjuno banyak terdapat batu - batu besar yang berserakan, di sebelah utara puncak berupa jurang terjal berbatu-batu yang sangat indah. Sangat disayangkan batu - batu besar di puncak gunung Arjuno ini telah dicemari oleh coretan - coretan tangan - tangan mereka yang mengaku “Pecinta Alam”.
Ke arah barat tampak di depan kita gunung Welirang yang selalu mengeluarkan asap, disamping gunung Welirang ke arah Barat Laut tampak gunung penanggungan yang runcing sempurna, dengan puncak yang menyerupai gunung semeru. Kearah timur kita dapat menyaksikan puncak gunung semeru yang sangat menawan.
Di sebelah selatan kita berdiri gunung Kawi dan gunung Anjasmoro. Di puncak gunung Arjuno terdapat sebuah batu yang berbentuk singasana ( kursi ) yang sering dikunjungi para pejiarah untuk membakar hio dan dupa. Pada batu ini terdapat gambar cakra dan tulisan jawa yang berarti Maha Kuasa, disinilah tempat bertahta penguasa Alam Gaib gunung Arjuno, Jangan coba - coba untuk duduk atau menginjak batu ini, agar terhindar dari celaka.
JALUR BATU
Jalur pendakian dari arah batu, yang terletak di sebelah barat Gunung Welirang juga merupakan jalur yang menarik dan menyenangkan. Kota Batu, keadannya tidak berbeda jauh dengan jalur tretes, batu merupakan kota wisata memiliki panorama yang menarik. Batu disebut juga Kota Apel, dan mendapatkan julukan Swissnya Jawa, terletak dilembah Gunung Panderman dan lereng Gunung Arjuno. Memiliki kawasan wisata dengan sumber air hangat di Songgoriti.
Untuk menuju Batu dari arah Kediri atau Malang kita dapat naik Bus atau kolt, selanjutnya dilanjutkan dengan minibus dari Batu menuju Desa Sumber Brantas lewar Selecta. Kita bias berhenti di Selecta, yang juga merupakan kawasan wisata yang ternama, terletak pada ketinggian 1.200 mdpl, udara yang sejuk dan tersediasarana wisata yang menyenangkan, kolam renang dan taman bunga, juga pasar buah dan sayur yang segar. Di Selecta banyak tersedia hotel maupun losmen dimana kita sapat bermalam.
Di Desa Sumber Brantas (1.600 mdpl) terdapat mata air yang merupakan sumber dari Sungai Brantas yang mengalir ratusan kilometer, yang merupakan daerah lahan perhutani di Jawa Timur. Mata air ini kita harus menyiapkan air secukupnya untuk perjalanan kepuncak. Dari Sumber Brantas mengikuti jalan aspal kearah Pacet-Mojokerto sejauh 8 Km, dan kita akan sampai di Cagar Alam yang merupakan kawasan Taman Hutan Rakyat Suryo yang sedang dikembangkan fasilitasnya, untuk menikmati mandi air panas alami dari kaki Gunung Welirang.
Di Desa Sumber Brantas kendaraan umum bias menurunkan kita di pos KSDA tetapi kita bias minta turun dengan perjanjian di ujung desa. Sebelum pendakian kita harus mendaftar kepada Petugas KSDA. Dari ujung desa kita memulai pendakian selama dua jam denngan melewati jalan berbatu yang menanjak dan lading sayur kea rah timur laut, sampai ke tepi Hutan Lali Jiwo sebelah barat. Dalam perjalanan ini samar-samar akan terlihat puncak arjuno. Untuk menyingkat waktu perjalanan kita bias juga menyewa sebuah Jeep di desa Sumber brantas ini untuk mengantarkan kita sampai akhir kebun sayur di tepi hutan.
Setelah pendakian selama empat jam melintasi hutan tropis yang lebat, kita akan sampai di punggungan gunung yang menghubungkan puncak gunung welirang dan gunung arjuno, tepatnya sebelah tenggara gunung kembar I. disini terdapat persimpangan kearah kiri untuk menuju gunung welirang perjalanan selama 2-3 jam dan kearah kanan menuju gunung arjuno perjalanan selama 4-5 jam. Perjalanan mendekati puncak Gunung welirang di lereng sebelah barat, kita akan dimanjakan dengan padang edelweiss, di sepanjang perjalanan kita akan sering menjumpai Rusa, Kijang, Tupai, Lutung.